Berikut hewan purba yang masih hidup di Indonesia, yang masih tetap bertahan dengan spesiesnya yang unik, dan menjadi daya tarik sendiri bagi para ilmuwan untuk menelitinya.
1. Buaya
Buaya umumnya menghuni habitat perairan tawar seperti sungai, danau, rawa dan lahan basah lainnya, namun ada pula yang hidup di air payau seperti buaya muara. Makanan utama buaya adalah hewan bertulang belakang seperti bangsa ikan, reptil dan mamalia kadang-kadang juga memangsa molusca bergantung pada spesiesnya. Buaya merupakan hewan purba, yang hanya sedikit berubah karena evolusi semenjak zaman purba.
Dikenal pula beberapa nama daerah untuk menyebut buaya, seperti misalnyabuhaya buhaya baya ataubajul; bicokok, bekatak, atau buaya katak untuk menyebut buaya bertubuh kecil gemuk, buaya jolong-jolong, atau buaya julung-julung untuk menyebut buaya ikan buaya pandan, yakni buaya yang berwarna kehijauan; buaya tembaga, buaya yang berwarna kuning kecoklatan dan lain-lain.
2. Komodo
Termasuk anggota famili Biawak Varanidae dan Klad Toxifocera komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 m. Ukurannya yang besar ini berhubungan dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil terkait dengan tidak adanya mamlia karnivora di pulau tempat hidup komodo, dan laju metabolisme komodo yang kecil.Karena besar tubuhnya, kadal ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasi ekosistemtempatnya hidup.
Komodo ditemukan oleh peneliti barat tahun 1910. Tubuhnya yang besar dan reputasinya yang mengerikan membuat mereka populer di kebun binatang. Habitat komodo di alam bebas telah menyusut akibat aktivitas manusia dan karenanya IUCN memasukkan komodo sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Biawak besar ini kini dilindungi di bawah peraturan pemerintah Indonesia dan sebuah taman nasional, yaitu Taman Nasional Komodo, didirikan untuk melindungi mereka.
3. Raja Ikan laut Purba
Sampai saat ini, telah ada 2 spesies hidup Coelacanth yang ditemukan yaitu Coelacanth Komoro, dan Coelacanth Sulawesi (manado).
Hingga tahun 1938, ikan yang berkerabat dekat dengan ikan paru ini dianggap telah punah semenjak akhir Zaman Cretaceous, sekitar 65 juta tahun yang silam. Sampai ketika seekor coelacanth hidup tertangkap oleh jaring hiu di muka kuala sungai Chalumna, Afrika Selatan pada bulan Desember tahun tersebut. Kapten kapal pukat yang tertarik melihat ikan aneh tersebut, mengirimkannya ke museum di kota , yang ketika itu dipimpin oleh Nn. Marjorie Courtney-Latimer. Seorang ahli ikan setempat, Dr. J.L.B. Smith kemudian mendeskripsi ikan tersebut dan menerbitkan artikelnya di jurnal natural pada tahun 1939. Ia memberi nama Latimeria chalumnae kepada ikan jenis baru tersebut, untuk mengenang sang kurator museum dan lokasi penemuan ikan itu.
4. Arwana Golden Red
Arwana jenis ini berasal dari Indonesia, tepatnya di pulau Kalimantan bagian barat di sungai kapuas dan danau sentarum. Arwana jenis ini pada dasarnya terbagi lagi menjadi beberapa varietas berdasarkan warna, yaitu warna merah darah (blood red), merah cabe/cabai (chili red), merah oranye (orange red).
Arwana jenis ini sudah memiliki warna merah pada sirip, ekor, dayung dan sungut sejak kecil yang kemudian akan muncul juga di bagian pipi dan pinggir insang. Ring akan mulai terlihat sejak mencapai ukuran 25 cm, namun belum mengeluarkan warna merah.
http://menghayal.blogspot.com/2013/01/hewan-purba-yang-masih-bertahan.html
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori PENGETAHUAN /
UNIK
dengan judul Hewan Purba yang Masih bertahan di indonesia. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://generasiterselubung.blogspot.com/2013/01/hewan-purba-yang-masih-bertahan-di.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
admin -
Belum ada komentar untuk "Hewan Purba yang Masih bertahan di indonesia"
Posting Komentar